"Sepasang tangan manusia sebenarnya merupakan alat manipulasi yang tercanggih di jagad dunia ini. Ide G-Speak ini bermula dari keengganan kami untuk menggunakan mouse dan ingin tangan ini bisa bebas bergerak untuk mendeskripsikan perintah dorong, tarik, atau ketika kami ingin memanipulasi dunia," terang ketua tim ilmuwan dari Oblong Industries, John Underkoffler, seperti dilansir dari Times.
Kebebasan yang berani dijanjikan ilmuwan dari G-Speak memang beralasan. Teknologi inovatif ini memungkinkan penggunanya untuk membawa tangan mereka lebih dekat dengan obyek karena kedua tangan bisa bergerak ke sana-ke sini untuk memindahkan obyek ke layar yang berbeda. Dengan cara tersebut interaksi pengguna dengan layar akan terasa lebih nyata. Hal itu bisa terealisasi berkat sebuah elemen khusus yang bisa mendeteksi gerakan pengguna secepat kecepatan cahaya. Underkoffler percaya bahwa kehebatan G-Speak mampu menggantikan posisi mouse� yang dirasa kaku dan membosankan.
"Akan banyak orang yang menyukai teknologi ini karena semua manusia tahu caranya menunjuk, tidak seperti mouse yang pada awal penggunaannya harus beradaptasi terlebih dahulu," paparnya yakin.
Walaupun masih terhitung baru, G-Speak dikabarkan sudah dipakai di beberapa perusahaan dan universitas. Namun untuk menghilangkan kesan eksklusif dan semua pihak bisa menggunakannya dengan cara yang lebih praktis. Oblong berjanji akan terus mengembangkannya, termasuk yang baru saja mereka lakukan dengan bereksperimen menggunakan G-Speak untuk mengontrol trafik di udara ataupun dalam dunia kesehatan. Pengembangan itu juga bermaksud untuk lebih meringkas kemasan G-Speak yang kini masih memerlukan seruangan besar dengan membutuhkan banyak layar agar bisa mengontrol banyak hal sekaligus.
0 komentar:
Posting Komentar